CELAKA BAGI ORANG YANG CURANG

TAFSIR QS. AL MUTHOFFIFIN ( 83 ) AYAT 1-6

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ .  الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ  .  وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ  .  أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ  .  لِيَوْمٍ عَظِيمٍ  .  يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (1) (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi (2) dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.(3) Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan (4) pada suatu hari yang besar (5) yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?(6) ( QS. Al Muthoffifin : 1-6)

 KetikaNabi SAW baru sampai di Madinah, kota tersebut terkenal dengan penduduknya yang curang. Kemudian turun surat yang Al Muthoffifin ayat 1,

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ

Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. ( 83:1).

Suatu hari Hilal Ibn Talq bertanya kepada Ibnu Umar, Siapakah manusia yang paling baik dan paling memenuhi dalam memakai takaran? Penduduk Makkah atau Madinah? Ibnu Umar menjawab : Sudah seharusnya bagi mereka berbuat demikian  tidakkah negkau mendengar firman-Nya Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. ( 83:1).

Kata wailun, adalah bentuk adzab yaitu adzab jahannam, yaitu bagi orang yang curang. Makna thaffif disini adalah curang dalam memakai takaran dan timbangan,yang adakalanya meminta tambahan bila menagih dan mengurangi jika membayar kepada mereka. Oleh karena itu orang yang curang itu dijelaskan dalam ayat berikutnya :

الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi (83:2)

Yakni bila mereka menerima takaran dari orang lain ,maka mereka meminta supaya dipenuhi dan diberi tambahan.

وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ

dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (83:3)

Dalam ayat lain Allah dengan tegas untuk menegakkan timbangan sebagaimana firmanNya dalam surat Ar Rohman ayat 9 :

وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ

Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. ( QS. 55: 9)

Dan Allah telah membinasakan kaum Syu’aib dan menghancurkannya disebabkan mereka curang terhadap orang lain dalam melakukan timbangan.

Kemudian Allah SWT berfirman :

أَلا يَظُنُّ أُولَئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ . لِيَوْمٍ عَظِيمٍ

Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan (4) pada suatu hari yang besar (5)

Iman senantiasa menyatukan  antara kepercayaan terhadap eksistensi Allah sebagai sang khaliq dan kepastian akan hari akhir. Keyakinan terhadap Allah dan hari berbangkit itu mendorong seseorang senantiasa takut untuk melanggar perintah-perintahNya  dan larangan-larangan-Nya.

Orang yang biasa menakar timbangan ( curang) itu hakekatnya tidak takut dengan hari berbangkit. Yang di hari itu mereka akan diberdirikan dihadapan Tuhan Yang mengetahui semua isi dan rahasia,  untuk dimintai pertanggungjawaban.

Lalu Allah SWT mengingatkan bahwa pada hari kebangkitan tersebut setiap manusia tidak terkecuali akan berdiri menghadap hari perhitungannya masing-masing, sebagaimana firmanNya :

يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?(83: 6)

ImamMalik telah meriwayatkan dari Nafi’, dari Ibn Umar r.a. bahwasanya  nabi SAW pernah bersabda :

: Di hari ketika manusia berdiri di adapan Tuhan semesta alam, sehingga seseorang dari mereka tenggelam ke dalam keringatnya sampai sebatas pertengahan hidungnya.

Imam Muslim telah  menceritakan, dari Al Hakam Ibnu Musa dari Yahya ibnu Hamzah, bahwa Nabi SAW telah bersabda :

Apabila hari kiamat terjadi matahari didekatkan kepada semua hamba sampe jarak satu atau dua mil. Sinar matahari memanggang mereka, maka keringat mereka sesuai dengan kadar amal perbuatan masing-masing. Diantara mereka ada yang keringatnya hanya sampai kedua mata kakinya, diantara mereka ada yang smapai kedua lututnya, diantara mereka ada yang smaapi pinggangnya, diantara mereka ada yang benar-benar ditenggelamkan keringatnya.

 Dalam hadits lain disebutkan mereka berdiri selama 70 tahun tanpa ada yang bicara. Pendapat lainnya mengatakan mereka berdiri selama 300 tahun dna menurut pendapat lainnya 40.000 tahun lalu dilakukan peradilan diantara mereka dalam masa yang lamanya 10.000 tahun sebagaimana disebutkan dalam kitab shahih muslim melalui Abu Hurairah secara marfu. Sedang dalam sehari setara dengan 50.000 tahun.

Nabi SAW bersabda : Maka apabila kamu telah mengungsi di peraduanmu, mohonlah perlindungan kepada Allah SWT dari kesusahan di hari kiamat dan hisab yang buruk.

Rasul bersabda :

Bahwa Rasulullah SAW membuka qiyamul Lail dengan membaca takbir 10 X, tahmid 10 X dan tasbih 10X dan istighfar 10 x kemudian berdoa, Ya Allah beriah ampunan bagiku, berilah aku petunjuk, berilah aku rizki, dan berilah aku kesejahteraan, Lalu berlia berlindung kepada Allah dari sempitnya tempat berdiri di hari qiamat.

Amalan agar diringankan di padang mahsyar

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلا طَوِيلا . إِنَّ هَؤُلاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلا

Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari. (26) Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat).(27) [ QS. Al Insan 76 : 26-26]

Ibnu Abbas berkata : Barangsiap ingin mendapatkan keringanan akan lamanya berdiri di padang mahsyar,maka hendaklah ia memperhatikan dirinya kepada Alah dengan lamanya berdiri, rukuk dan sujud dalam qiyamul lail ( Ibnu Jarir dalam Tafsirnya)

 Referensi :

Kitab Tafsir Ibnu Katsir Juz 30
Tafsir Jalalain/ Juz 30/Hal 587
 

 

Leave a comment