SERUAN DAKWAH NABI KEPADA KERABAT

siroh-nabi-2
Dakwah Nabi Pada Kerabatnya

Nabi SAW, baru saja mengundang kerabat dekatnya sebanyak 45 orang dan tidak ada perkataan apapun yang keluar dari beliau. Bahkan Abu Lahab telah mendahuluinya dan mengancamnya. Nabi tidak berbicara sedikitpun, hal itu menjadi strategi Beliau untuk mendengar dan mengetahui bagaimana keberadaan aqidah tauhid yang dibawanya itu ditanggapi oleh kerabatnya dari Bani Abdul Muththolib bin Abdi Manaf.

Kemudian Beliau SAW mengundang yang kedua kalinya, dan berkata : Segala puji bagi Allah dan aku memuji-Nya, memohon pertolonganNya, percaya dan Tawakkal kepadaNya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Illah selain Allah semata yang tidak ada sekutu bagi-Nya.  Sesungguhnya seorang pemandu itu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi Allah yang tidak ada Illah selain Dia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah  kepada kalian secara khusus dan kepada manusia secaa umum. Demi Allah kalian akan mati layaknya sedang tidur nyenyak dan akan dibangkitkan lagi layaknya bangun tidur. Kalian akan dihisab terhadap apapun yang kalian perbuat , lalu disana ada syurga yang abadi dan neraka yang abadi pula.”

Dakwah Nabi kepada kerabat yang kedua itu  mendapat  dukungan dari Abu Thalib, hanya dukungan keamanan saja bukan sebagai pengikutnya. Abu Thalib berkata : “Kami tidak suka menolongmu ( Agamamu), menjadi penasihatmu, dan membenarkan perkataanmu. Orang-orang yang menjadi Bani Bapakmu ini sudah sepakat . Aku hanya segelintir orang diantara mereka. Namun AKulah orang yang pertama kali mendukung apa yang engkau sukai. Maka lanjutkanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Demi Allah, aku senantiasa akan menjaga dan melindungimu, namun aku tidak mempunyai pilihan lain untuk meninggalkan agama Bani Abdul Muth-thalib”.

Lalu Abu Lahab berkata :” Demi Allah ini adakah kabar buruk. Ambillah tindakan terhadap dirinya sebelum orang lain melakukannya.”

Abu Thalib menimpali :”Demi Allah kami tetap akan melindunginya selagi kami masih Hidup.” [ Fiqh Siroh, Ibnu Atsir, hal 77-78].

*****

Pelajaran dari siroh diatas adalah,  kita tidak boleh ragu atas keyakinan dan ajaran Islam yang mulia, tetap semangat dalam dakwah. Dalam setiap dakwah pasti ada rintangan, mulailah dari kerabat dekat, teman dekat, dan terus ke masyarakat. Kita tidak tahu Siapa sosok yang Allah akan siapkan dan tunjuk dikemudian hari yang akan menjadi ahlu nushroh ( Penolong ) dalam medan dakwah ini. Sehingga Islam dimenangkan dan akan jaya kembali dan berkuasa kembali. to be continued..

Leave a comment